Seorang siswa SMP di Bandung, Jawa Barat berhasil menciptakan jejaring sosial. Bahkan, saat ini karya tersebut telah diakses di 47 negara seluruh dunia.Pergaulan di dunia maya melalui jejaring sosial saat ini sedang digandrungi masyarakat dari berbagai usia dan kalangan sosial. Hal inilah yang mendasari Muhammad Yahya Harlan, siswa SMP kelas I Sekolah Alam Bandung untuk menciptakan jejaring sosial dengan nama salingsapa.com.
 
Proses pembuatan jejaring sosial ini hanya satu bulan. Yahya mencoba membuat fitur-fitur menarik untuk melengkapi jejaring sosial karyanya. Berbeda dengan jejaring sosial lainnya, salingsapa.com ditujukan untuk mengajak kebaikan.Sejak diluncurkan dua minggu lalu, pengguna salingsapa.com sudah mencapai 5500 dan diakses oleh 47 negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Belanda, Norwegia dan Malaysia.
 
Orang tua Yahya menyebutkan, minat dan bakat bahwa anaknya pada komputer telah terlihat sejak berusia tiga tahun. Karena karyanya ini, Yahya diminta mengisi kuliah umum dihadapan sejumlah dosen dan mahasiswa ITB, Bandung.Tapi sebenarnya saya juga merasa canggung situs jejaring sosial ini, karena fitur templatenya mirip dengan template facebook. Yeah, mungkin dugaan saya melenceng sedikit, setelah saya cari lebih dalam lagi informasi mengenai salingsapa.com ini saya menemukan jawabannya di detiknet, berikut ini isi beritanya.

Forum Kaskus, misalnya, memunculkanthread yang mempertanyakan pengembangan situs tersebut. Diketahui situs Salingsapa itu dibuat menggunakan produk bernama JCow. Dalam kesempatan berbincang dengan detikINET, Yan Harlan, ayah dari Muhammad Yahya Harlan menjelaskan permasalahannya."Memang itu dari CMS tertentu, tapi kita beli lisensinya. Dan dalam aturannya, kalau kita beli lisensinya kita diberi kebebasan untuk mencantumkan atau tidak," katanya Minggu, (13/2/2011) malam.

Dalam aturan lisensi di JCow, saat ditelusuri
detikINET, memang disebutkan bahwa kata-kata 'powered by JCow' boleh dihilangkan bagi mereka yang membeli lisensi piranti lunak ini. Yan juga menambahkan, dengan dibelinya lisensi tersebut maka pembeli bebas mengkreasikan source tersebut.

"Ibarat membeli daging kambing, kita tahu seperti apa rasanya. Tapi kita bisa mengolahnya menjadi apa saja," katanya mencontohkan.


'Semoga Tidak Patah Semangat'


Saat ini dalam situs tersebut sudah dicantumkan kalimat "implementation by". Dengan pencantuman tersebut Yan berharap kontoversi yang cenderung menghakimi anaknya bisa segera berakhir.
Pasalnya bukan hanya di forum-forum diskusi yang beredar di internet, kalimat-kalimat cacian dan hujatan juga dituliskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab ke dalam situs salingsapa.

"Dia masih anak kecil. Tidak seperti orang dewasa yang mungkin bisa mengerti. Mudah-mudahan ini tidak mematahkan semangatnya," harapnya.
Walaupun menuai kecaman, namun dukungan terhadap jejaring sosial islami ini pun mengalir deras. Tak sedikit pula yang membela bocah kelas 1 SMP ini. Baik di komentar berita, forum diskusi ataupun di situs salingsapa.

"Nanti biar dia (Yahya - red) tenang dulu sehingga dia bisa mengklarifikasi," tukasnya.
Meski baru diluncurkan 2 minggu yang lalu situs ini sudah dikunjungi 3 juta lebih pengunjung.

Yahya merupakan satu dari lima 'bocah' yang
memberikan kuliah umum di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Jumat, 11 Februari 2011.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top